Rabu, 23 Desember 2015

Berbakti kepada orang tua

Add caption
KHUTBAH JUM'AT. Alhamdulillahi nahmaduhu wanasskuruhu wa huwal birrurrahim. Wa asshadu alla illaha illallahu wahdahu la syarikalah, kataba ‘alaa nafsihirrahmah, watajaa waza ‘anizzanbil ‘adzimi idzaa tabal mar’u. Wa asshadu anna sayyidana wa nabiyyinaa Muhammadan ‘abduhu warasuluh.. Ar sala hullahu rahmatan lil ‘alamin, wa haadiyan ilaasshoratil mustaqim. Allahumma sholli wa sallim ‘alaa ‘abdika wa rasulika Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa sohbihi ajma’ in.
Fakad kalallahu subhanallahu wa ta ‘alaa fi kita bihil karim, a’udzubillahiminiassyoitonnirrajim, bismillahirrohmanirrahim,
“Wa’ budullaha wala tussriku bihi sai ‘aa wabil walidaini ihsanaa”.

Fakad kalannabiyyu sholallahu ‘alaihi wa alihi wasallama,
“Salasu laa yanzurullahu alaihim wa yaumal qiyaa mati ‘adda minhumul ‘aa qu liwaa lidaiyn.

Shadaqallahul adzim,
Jama’ah sholat jum’ah rahimakumullah,

Bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa kepadanya dan janganlah kamu mati melainkan dalam beragama islam.

Setiap manusia akan tertarik dan mencintai orang-orang yang berbuat baik kepada dirinya, maka tidak ada manusia yang lebih besar kebaikkannya kepada seorang, melebihi dari kebaikan orang tua kepada anaknya. Oleh karena itu Allah SWT menyuruh setiap manusia untuk berbakti kepada ibu bapaknya dan perintah ini disejajarkan setelah perintah menyembah Allah SWT, seperti disebutkan dalam firmannya dalam QS. An-Nisa : 36.

“Wa’ budullaha walaa tussriku bihi sai‘aa wabil walidaini ihsanaa”

Yang Artinya (Dan sembahlah Allah dan janganlah kalian menyekutukannya dengan sesuatu, dan berbuatlah kebajikan kepada ibu bapak”)

Dari ayat di atas jelaslah bahwasannya Allah SWT menyuruh manusia untuk menyembahnya, tanpa menyembah apapun selain DIA. Dan selanjutnya Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk berbuat kebaktian yang paling sempurna, yakni berbakti kepada kedua orang tua. Orang tua merupakan sosok yang sangat berarti dan berjasa dalam kehidupan kita, karena kebaikan orang tualah yang menjadikan kita berkembang. Mulai dari keadaan kita lemah diwaktu bayi sampai saat ini tumbuh besar menjadi sosok yang sempurna dan kuat.

Oleh karena itu untuk membalas jasa baik kedua orang tua kita, maka kita semua diperintahkan dan diwajibkan Allah SWT untuk berbakti kepada keduanya, yakni dengan cara mematuhi perintahnya, mendengarkan nasehatnya, menghormatinya, merawatnya, terutama diwaktu tuanya, dan yang terpenting adalah selalu mendoakannya, baik ketika keduanya masih hidup, terlebih lagi ketika keduanya telah meninggal dunia. Dan ketahuilah bahwasanya bakti dan doa seorang anak kepada orang tuanya, akan menjadi ladang amal dan doa anak yang soleh akan memperingan azab Allah SWT untuk orang tuanya.

Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda :

“Izaa maa tabnu aadama inkoto’a ‘amaluhu illamin salasa.(ketika anak adam sudah meninggal dunia, maka terhentilah pahala amalnya, kecuali tiga perkara) yang pertama :

  1. Shodaqatin jariyah (yaitu sedekah zariyah, infaq dll sbg)
  2. Aw waladin sholihin yad ‘’uluhu bil magfirah (yaitu anak soleh yang selalu berdoa memohonkan ampun untuk orang tuanya) .
  3. Aw ‘ilmi yuntafa’u bihi ba’dahu (yaitu, ilmu yang bermanfaat setelah meninggal).
Jama’ah solat jum’ah rahimakumullah,

Sekarang ini, terkadang masih saja kita temui anak yang durhaka kepada orang tuanya, membentaknya dengan suara keras, tidak peduli, dan tidak menghormatinya lagi. Bahkan dimedia televise, sering kali kita melihat pembunuhan yang di lakukan seorang anak kepada bapaknya, atau penganiayaan seorang anak terhadap ibunya, yang mana semua itu merupakan perbuatan yang sangat tidak pantas dilakukan dan sesungguhnya mereka yang berbuat demikian tidak sadar bahwa nantinya diri mereka akan mendapat murka dan siksa dari Allah SWT.

Rasulullah SAW, bersabda :

“Allah SWT akan mengampuni semua dosa bagi yang dikehendakinya, kecuali dosa durhaka terhadap ibu bapak, karena pelakunya akan segera disiksa dalam kehidupannya sebelum ia mati (atau siksa dunia). Adapun siksanya di akhirat adalah api neraka dan kemurkaan Allah. Ketahuilah bahwa panasnya api neraka di akhirat 69x lipat lebih panas dari api di dunia. Adapun siksa Allah akan menyebabkan seseorang mendapat berbagai ujian dan kerugian dunia dan akhirat.

Di hadits lain Ibnu Umar Ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
“Ridhollahi fi ridol wali daini wasukhfuhu fi sukhtil walidayni” (bahwasanya ridho Allah adalah ridho ibu bapak dan kemurkaan Allah adalah kemurkaan ibu bapak”.

Di hadis lain pula, Jabir ibnu Abdillah berkata, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda :
“Wahai kaum muslimin, janganlah kalian durhaka ibu bapak kalian, karena bau surga dapat tercium sejauh perjalanan 1000 tahun, dan demi Allah bau surga tidak akan tercium oleh seorang yang durhaka kepada ibu bapaknya”

Adapun yang dimaksud dengan orangtua/ibu bapak kita di dunia ini ada 3, yang kesemuanya ini wajib kita hormat dan taati. Yang pertama adalah,

  1. Ibu bapak yang secara zahir merawat dan membesarkan kita, yaitu kedua orang tua kandung kita.
  2. Ibu bapak mertua, yaitu orang tua dari istri kita. Posisinya sama dengan orang tua kandung yang juga wajib kita hormati. Dan yang terakhir adalah. 
  3. Ibu bapak guru kita, yaitu orang tua yang mendidik kita disekolah, merekalah yang mengajarkan ilmu dan membimbing kita. Peran mereka sangatlah berarti dalam kehidupan kita, dan oleh karena itu hendaklah kita selalu menghormati guru-guru kita.

Jama’ah solat jum’ah Rahimakumullah,

Dalam kutbah ini, hendaknya kita semua mengambil pelajaran dan mengintropeksi diri, sebatas mana kecintaan dan bakti kita kepada orang tua, agar kita semua mendapat ridho Allah SWT, karena Allah terkait erat dengan ridho ibu bapak, dan sebaliknya murka Allah juga terkait erat dengan murka ibu bapak.

Demikian juga surga atau neraka seseorang tergantung kepada ibu bapaknya, jika seseorang telah berbakti kepada ibu bapaknya, maka sebaiknya ia meneruskan kebaktian terhadap keduanya dan jika seorang telah durhaka kepada ibu bapaknya, maka seharusnya ia segera bertaubat, dan memohon ampunan Allah SWT.

Jama’ah solat jum’ah Rahimakumullah,

Dalam 1 riwayat ada seorang pemuda yang datang bertanya kepada Rasulullah SAW,

“Ya Rasulullah, apakah aku masih dapat berbakti kepada ibu bapakku setelah keduanya meninggal dunia ? Rasululullah menjawab, Ya kamu masih dapat berbakti terhadap ibu bapakmu. Dengan cara, pertamaa

  1. Ad dua’u wal istighfaru lahuma (berdoa dan memohonkan ampun bagi keduanya).
  2. Wa infaa dzu ‘ahdihima min ba’dihima (menjalankan semua perintahnya). 
  3. Wa shilaturrahimillati la tu sholu illabihima (Menyambungkan tali silaturrahim keduanya). 
  4. Wa ikramu shodikihima (Memuliakan kawan-kawan keduanya).
Dalam Riwayat lain Abu Dzar Al Ghifari Ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :

“Barang siapa berjalan dengan tujuan berziarah ke makam kedua orang tuanya, Maka Allah SWT menentukan pahala baginya setiap langkah 1000 kebaikan, dan menghapus 100 keburukkan, serta mengangkatnya 100 derajat”. Dan apabila ia duduk berbincang dengan orang tuanya dengan suara yang penuh hormat, maka di hari kiamat Allah SWT akan memberinya nur/cahaya yang menerangi di hadapannya. Dan ketika ia keluar meninggalkan tempat duduknya, maka di ampuni segala dosa-dosanya”.

Semoga Allah SWT memberikan ridho, taufik, dan hidayah kepada kita semua, menjadikan kita pribadi yang muttaqin, menambah kecintaan kita kepada orang tua dan ketaatan kita kepada Allah SWT.

Barakallahu li walakum fi qur’anil adzim, wanafa’ani wa inyyakum bima fihi minal ayati wa zakril hakim. Wa kul rabbigfir warham wa anta khoirurrohimin.


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.